Kamis, 29 April 2021

5 Fakta B1617, Varian Baru COVID-19 dengan Mutasi Ganda yang Gemparkan India

Berbagai pakar berpendapat bahwa melonjaknya kasus COVID-19 di India terjadi karena dua hal. Pertama karena kelalaian masyarakat terhadap protokol kesehatan karena terlena dengan kondisi yang sempat membaik dan kedua adalah munculnya varian Corona baru yaitu B1617.

Diketahui, varian baru Corona B1617 itu sudah menyebar ke banyak negara di dunia. Kemunculan varian baru tersebut membuat banyak pakar khawatir, karena bersifat lebih mudah menular.

Berikut 5 fakta corona B1617. Yuks simak informasinya...

1. Memiliki Mutasi Ganda
B1617 ini menjadi varian Corona pertama yang diketahui memiliki dua mutasi kunci yaitu E484Q dan L452R secara bersamaan, sehingga disebut sebagai varian mutan ganda.

2. Seberapa luas penyebarannya?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian B1617 tersebut sudah ditemukan di 17 negara. Varian tersebut telah terdeteksi di lebih dari 1.200 urutan genome yang diunggah ke database akses terbuka GISAID, platform berbagi data influenza secara global.

3. Apakah lebih berbahaya dari varian lain?
Seorang virolog di Louisiana State University, Amerika Serikat, Dr Jeremy Kamil, mengatakan salah satu mutasi pada varian B1617 ini mirip dengan yang ada pada varian dari Afrika Selatan dan Brasil. Mutasi ini bisa membantu virus menghindari antibodi, baik dari infeksi sebelumnya maupun hasil vaksinasi.

4. Apa varian B1617 jadi penyebab gelombang kedua di India?
Varian baru Corona B1617 ini disebut sebagai salah satu penyebab dari munculnya gelombang kedua atau second wave di India. Namun, Dr Jeffrey Barret dari Wellcome Sanger Institute mungkin saja second wave terjadi sebab dan akibat dari varian baru, tetapi masih belum ada cukup bukti.

5. Apa bisa mempengaruhi vaksin
Menurut imunolog Dr Alain Lamarre dari Institut national de la recherche scientifique (INRS), Kanada, mutasi yang dimiliki varian B1617 berkaitan dengan respons antibodi yang lebih buruk. Artinya, kemungkinan antibodi yang dikembangkan dari vaksin bisa berkurang efektivitasnya, tetapi masih perlu bukti yang lebih jauh.

Tetap disiplin protokol kesehatan 5M dan siap divaksin jika sudah saatnya.

Sumber: detikhealth.com